Sabtu, 09 November 2013

Fonetik

BATASAN FONETIK
Istilah fonetik berasal dari bahasa Inggris phonetics artinya ‘ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi tanpa memperhatikan fungsinya untuk membedakan arti (Verhaar,1982:12; Marsono, 1989:1). Menurut Sudaryanto (1974:1), fonetik mengkaji bunyi bahasa dari sudut ucapan (parole). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fonetik merupakan cabang fonologi yang mengkaji dan mendeskripsikan bunyi bahasa dari sudut ucapan, bagaimana cara membentuknya sehingga menjadi getaran udara dan dapat diterima oleh pendengaran.

 Jenis Fonetik
Berdasarkan sudut pandang bunyi bahasa, fonetik dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni: (1) fonetik organis, (2) fonetik akustis, dan (3) fonetik auditoris (Bloch & Trager, 1942: 11; Verhaar, 1982: 12).
a.      Fonetik Organis
Fonetik organis (artikulatoris, fisiologis) yaitu fonetik yang mengkaji dan mendeskripsikan mekanisme alat-alat ucap manusia dalam menghasikan bunyi bahasa (Gleason, 1955: 239). Jadi, fonetik organis ini mendeskripsikan cara membentuk dan mengucapkan bunyi bahasa, serta pembagian bunyi bahasa berdasarkan artikulasinya. Fonetik ini sebagian besar termasuk ke dalam bidang garapan linguistik. Oleh sebab itu, para linguis memasukkannya pada bidang linguistik teoretis..
b.      Fonetik Akustis
Fonetik akustis yaitu fonetik yang mengkaji dan mendeskripsikan bunyi bahasa berdasar pada aspek-aspek fisiknya sebagai getaran udara (Malmberg, 1963: 5). Bunyi bahasa dikaji frekuensi getarannya, amplitudo, intensitas, beserta timbrenya. Fonetik akustis erat hubungannya dengan fisika, atau merupakan ilmu antardisiplin antara linguistik dan fisika. Fonetik akustis berfungsi praktis seperti dalam pembuatan telepon, rekaman piringan hitam, cassette recorder.
c.       Fonetik Auditoris
Fonetik auditoris yaitu fonetik yang mengkaji dan mendeskripsikan cara mekanisme pendengaran penerimaan bunyi-bunyi bahasa sebagai getaran udara (Bronstein & Jacoby, 1967:70-72). Fonetik auditoris ini sebagian besar termasuk pada bidang neurologi (kedokteran), atau merupakan ilmu antardisiplin antara linguistik dan kedokteran.Hubungan ketiga fonetik tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut ini.
Gambar 
Pembagian Fonetik


Ada sebuah pendekatan ketika kita menganalisis bunyi bahasa.Pendekatan tersebut disebut pendekatan parametris. Pendekatan ini memandang ucapan sebagai sistem fisiologis tunggal yang variabel-variabel artikulasinya berada dalam saluran bunyi yang terus berubah dan saling melengkapi

Muslich, M. 2010. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Akasara

Resmini, N,dkk. 2010. Kebahasaan I (Fonologi, Morfologi, dan Semantik).Bandung: Upi Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar